Sunday, November 20, 2005
ReaD Please....
For Everyone :

As we grow up, we learn that even the one person
that wasn't supposed to ever let you down probably
will.

You will have your heart broken, probably more
than once, and it's harder every time.

You'll break hearts too, so remember how it felt
when yours was broken.

You'll fight with your best friend.

You'll blame a new love for things an old one did.

You'll cry because time is passing too fast, and
you'll eventually lose someone you love

So take too many pictures, laugh too much, and
love like you've never been hurt because every
sixty seconds you spend upset is a minute of
happiness you'll never get back.

Buat Cewek:

Find a guy who calls you beautiful instead of hot

Who calls you back when you hang up on him

Who will stay awake just to watch you sleep.

Wait for the guy who kisses your forehead

Who wants to show you off to the world when you
are in your sweats

Who holds your hand in front of his friends.

Wait for the one who is constantly reminding you
of how much he cares about you and how lucky he
is to have you.

Wait for the one who turns to his friends and
says, "..that's her."

Sumber : Fs
Loker di isi oleh : uphik @ 9:20 AM   3 comments
CeriTa cInTa
Suatu ketika, terdapat sebuah pulau tempat tinggal seluruh perasaan: Kebahagiaan, kesedihan, pengetahuan, dan masih banyak lagi yang lain. Termasuk diantaranya, CINTA. Suatu hari di umumkan kepada seluruh perasaan bahwa pulau tersebut tidak lama lagi akan tenggelam, sehingga seluruh perasaan yang ada segera mempersiapkan perahunya untuk pergi.

Cinta ingin terus bertahan hingga detik-detik terakhir. Saat pulau hampir tenggelam, barulah cinta berpikir untuk meminta bantuan. Kekayaan lewat didepannya dengan kapal yang megah. Cinta berkata, "kekayaan, bolehkah aku pergi bersamamu?" kekayaan menjawab, "tidak bisa, kapalku penuh dengan emas dan permata, tidak ada lagi ruang yang tersisa."

Cinta memutuskan untuk bertanya pada kesombongan yang melewatinya dengan kapal yang indah. "kesombongan, tolong selamatkan aku!", "cintaku sayang, aku tidak bisa membantumu. Kamu basah sekali, nanti merusak kapalku yang indah".

Kesedihan tampak berlayar didekat pulau. Cinta pun berteriak "kesedihan, ijinkan aku pergi bersamamu!". "Aduh cinta, aku terlalu sedih. Sekarang aku hanya ingin menyendiri, kamu tidak bisa ikut denganku".

Setelah beberapa saat, kebahagiaan pun tampak di kejauhan, tapii..dia terlalu bahagia sehingga dia tidak mendengar saat cinta memanggilnya,

Tiba-tiba terdengar suara, "cinta, ikutlah denganku". Muncullah sosok tua dengan kapalnya yang tak kalah tua namun berkesan agung dan anggun berwibawa. Cinta merasa sangat bersyukur, langsung naik ke kapal. Akibat terlalu girang bisa selamat dari pulau perasaan yang tenggelam, saat mencapai daratan kering, cinta lupa menanyakan nama sosok tersebut hingga sosok tersebut hilang menjauh ditelan cakrawala, melanjutkan perjalanannya.

Sadar betapa besar utang budinya kepada sosok tua tersebut, cinta pun bertanya kepada pengetahuan, sesepuh para perasaan yang ditemuinya di pulau itu. "Siapakah yang telah menolongku?", "dia adalah Waktu!", jawab pengetahuan. "Waktu?" tanya cinta setengah tidak percaya. "Tapi mengapa waktu bersedia menolongku?" pengetahuan tersenyum dengan penuh kebijaksanaan dan menjawab, "karena hanya waktu yang dapat memahami betapa besar arti sebuah cinta".

Smoga Tuhan masih memberiku waktu dan kesabaran...
Loker di isi oleh : uphik @ 8:21 AM   0 comments
Wednesday, November 16, 2005
KediPan MaTa
Pernah membayangkan, bagaimana seseorang menulis buku, bukan dengan tangan
atau anggota tubuh lainnya, tetapi dengan kedipan kelopak mata kirinya? Jika
Anda mengatakan itu hal yang mustahil untuk dilakukan, tentu saja Anda belum
mengenal orang yang bernama Jean-Dominique Bauby. Dia pemimpin redaksi majalah Elle, majalah kebanggaan Prancis yang digandrungi wanita seluruh dunia.

Betapa mengagumkan tekad dan semangat hidup maupun kemauannya untuk tetap
menulis dan membagikan kisah hidupnya yang begitu luar biasa. Ia meninggal
tiga hari setelah bukunya diterbitkan. Setelah tahu apa yang dialami si Jean
dalam menempuh hidup ini, pasti Anda akan berpikir, "Berapa pun problem dan
stres dan beban hidup kita semua, hampir tidak ada artinya dibandingkan dengan
si Jean!"

Tahun 1995, ia terkena stroke yang menyebabkan seluruh tubuhnya lumpuh. Ia
mengalami apa yang disebut locked-in syndrome, kelumpuhan total yang disebutnya "Seperti pikiran di dalam botol". Memang ia masih dapat berpikir jernih tetapi sama sekali tidak bisa berbicara maupun bergerak. Satu-satunya otot yang masih dapat diperintahnya adalah kelopak mata kirinya. Jadi itulah cara dia berkomunikasi dengan para perawat, dokter rumah sakit, keluarga dan temannya.

Begini cara Jean menulis buku. Mereka (keluarga, perawat, teman-temannya)
menunjukkan huruf demi huruf dan si Jean akan berkedip apabila huruf yang
ditunjukkan adalah yang dipilihnya. "Bukan main," kata Anda.

Ya, itu juga reaksi semua yang membaca kisahnya. Buat kita, kegiatan menulis mungkin sepele dan menjadi hal yang biasa. Namun, kalau kita disuruh "menulis" dengan cara si Jean, barang kali kita harus menangis dulu berhari-hari dan bukan buku yang jadi, tapi mungkin meminta ampun untuk tidak disuruh melakukan apa yang dilakukan Jean
dalam pembuatan bukunya.

Tahun 1996 ia meninggal dalam usia 45 tahun setelah menyelesaikan memoarnya yang ditulisnya secara sangat istimewa. Judulnya, "Le Scaphandre" et le Papillon (The Bubble and the Butterfly).

Jean adalah contoh orang yang tidak menyerah pada nasib yang digariskan untuknya.
Dia tetap hidup dalam kelumpuhan dan tetap berpikir jernih untuk bisa menjadi seseorang yang berguna, walaupun untuk menelan ludah pun, dia tidak mampu, karena seluruh otot dan saraf di tubuhnya lumpuh. Tetapi yang patut kita teladani adalah bagaimana dia menyikapi situasi hidup yang dialaminya dengan baik dan tetap menjadi seorang manusia (bahasa Sansekerta yang berarti pikiran yang terkendali), bahkan
bersedia berperan langsung dalam film yang mengisahkan dirinya.

Jean, tetap hidup dengan bahagia dan optimistis, dengan kondisinya yang seperti sosok mayat bernapas. Sedangkan kita yang hidup tanpa punya problem seberat Jean, sering menjadi manu sia yang selalu mengeluh..! Coba ingat-ingat apa yang kita lakukan. Ketika mendapat cuaca hujan, biasanya menggerutu. Sebaliknya, mendapat cuaca panas juga menggerutu. Punya anak banyak mengeluh, tidak punya anak juga mengeluh.
Carl Jung, pernah menulis demikian: "Bagian yang paling menakutkan dan sekaligus menyulitkan adalah menerima diri sendiri secara utuh, dan hal yang
paling sulit dibuka adalah pikiran yang tertutup!"

Maka, betapapun kacaunya keadaan kita saat ini, bagi yang sedang stres berat, yang sedang berkelahi baik dengan diri sendiri maupun melawan orang lain, atau anggota keluarga yang sedang tidak bahagia karena kebutuhan hidupnya tidak terpenuhi, yang baru mendapat musibah kecelakaan atau bencana, bagi yang sedang di-PHK, ingatlah kita
masih bisa menelan ludah, masih bisa makan dan menggerakkan anggota tubuh
lainnya. Maka bersyukurlah, dan berbahagialah...! Jangan menjadi pengeluh,
penggerutu, penuntut abadi, tapi bijaksanalah untuk bisa selalu think and thank (berpikir, kemudian berterima kasih/ bersyukur).

Dalam artikel yang berjudul Kegagalan & Kesuksesan Hasil Konsekuensi Pikiran
( SPM 26 Februari 2005) dituliskan, seseorang yang sadar sepenuhnya, dia datang ke dunia ini hanya dibekali sebuah nyawa (jiwa). Nah, nyawa itu harus dirawat dengan menjalani kehidupan secara bertanggung jawab. Dengan nyawa ini pulalah, seseorang harus hidup bahagia, di manapun dia berada, dan dalam kondisi apapun, dia harus bisa bahagia. Kunci kebahagiaan adalah bersyukur! Mensyukuri apa yang kita dapat itu penting, termasuk sebuah nyawa agar kita bisa hidup di alam ini. Dan kebahagiaan bisa
dibuat, dengan tidak meminta (menuntut) apapun pada orang lain, tetapi memberikan apa yang bisa diberikan kepada orang lain agar mereka bahagia. Jadilah seseorang yang merasa ada gunanya untuk kehidupan ini.

Untuk itu, Anda bisa mendengarkan intuisi sendiri sehingga bertindak sesuai nurani dan menghasilkan apa yang Anda inginkan dalam hidup. Hadapi hidup dengan tabah karena orang-orang beruntung bukan tidak pernah gagal. Bukan tidak pernah ditolak, juga bukan tidak pernah kecewa. Justru banyak orang yang sukses itu sebetulnya orang yang telah banyak mengalami kegagalan.

Berpikirlah positif, Anda akan menjadi orang yang beruntung. Banyak cerita tentang keberuntungan berasal dari kejadian-kejadian yang tidak menguntungkan. Misalnya, kehilangan pekerjaan memunculkan ide besar untuk mulai bisnis sendiri dan menjadi majikan. Ditolak pun bisa mendatangkan kesuksesan. Tetapi, untuk mendapatkan keberuntungan diperlukan usaha. Dan mulailah sekarang juga untuk berusaha!

Maaf Jika Aku Terlalu Banyak Menuntut & Selalu Merasa Tidak Puas Dengan Apa Yang Ada..
Loker di isi oleh : uphik @ 8:27 AM   0 comments
Monday, November 14, 2005
KuE bUaTan TuHan
Seorang anak memberitahu ibunya kalau segala sesuatu tidak berjalan
seperti yang dia harapkan. Dia mendapatkan nilai jelek dalam rapor,
putus dengan pacarnya, dan sahabat terbaiknya pindah ke luar kota.

Saat itu ibunya sedang membuat kue, dan menawarkan apakah anaknya mau
mencicipinya, dengan senang hati dia berkata,

"Tentu saja mom, I love your cake."
"Nih, cicipi mentega ini," kata Ibunya menawarkan.
"Yaiks," ujar anaknya.
"Bagaimana dgn telur mentah"
"You're kidding me, Mom."
"Mau coba tepung terigu atau baking soda."
"Mom, semua itu menjijikkan"

Lalu Ibunya menjawab," Ya, semua itu memang kelihatannya tidak enak
jika dilihat satu per satu. Tapi jika dicampur jadi satu melalui satu
proses yang benar, akan menjadi kue yang enak."

Tuhan bekerja dengan cara yang sama.

Seringkali kita bertanya kenapa Dia membiarkan kita melalui masa-masa
yang sulit dan tidak menyenangkan? Tapi Tuhan tahu jika Dia membiarkan
semuanya terjadi satu per satu sesuai dgn rancangan-Nya, segala sesuatunya
akan menjadi sempurna tepat pada waktunya.
Loker di isi oleh : uphik @ 3:34 AM   0 comments
Sunday, November 13, 2005
HapPinEss
Suatu ketika, terdapat seorang pemuda di tepian telaga. Ia tampak termenung.
Tatapan matanya kosong, menatap hamparan air di depannya. Seluruh penjuru
mata angin telah di lewatinya, namun tak ada satupun titik yang membuatnya
puas. Kekosongan makin senyap, sampai ada suara yang menyapanya. Ada orang
lain disana.

"Sedang apa kau disini anak muda?" tanya seseorang. Rupanya ada seorang kakek tua. "Apa yang kau risaukan..?" Anak muda itu menoleh ke samping, "Aku lelah Pak Tua. Telah berkilo-kilo jarak yang kutempuh untuk mencari kebahagiaan, namun tak juga kutemukan rasa itu dalam diriku. Aku telah berlari melewati gunung dan lembah, tapi tak ada tanda kebahagiaan yang hadir dalam diriku. Kemana kah aku harus
mencarinya? Bilakah kutemukan rasa itu?"

Kakek Tua duduk semakin dekat, mendengarkan dengan penuh perhatian. Di pandangnya wajah lelah di depannya. Lalu, ia mulai bicara, "di depan sana, ada sebuah taman. Jika kamu ingin jawaban dari pertanyaanmu, tangkaplah seekor kupu-kupu buatku. Mereka berpandangan. "Ya...tangkaplah seekor kupu-kupu buatku dengan tanganmu" sang Kakek
mengulang kalimatnya lagi.

Perlahan pemuda itu bangkit. Langkahnya menuju satu arah taman. Tak berapa lama, dijumpainya taman itu. Taman yang yang semarak dengan pohon dan
bunga-bunga yang bermekaran. Tak heran, banyak kupu-kupu yang berterbangan
di sana. Sang kakek, melihat dari kejauhan, memperhatikan tingkah yang diperbuat pemuda yang sedang gelisah itu.

Anak muda itu mulai bergerak. Dengan mengendap-endap, ditujunya sebuah sasaran. Perlahan. Namun, Hap! sasaran itu luput. Di kejarnya kupu-kupu itu ke arah lain. Ia tak mau kehilangan buruan. Namun lagi-lagi. Hap!. Ia gagal. Ia mulai berlari tak beraturan. Diterjangnya sana-sini. Ditabraknya rerumputan dan tanaman untuk mendapatkan kupu-kupu itu. Diterobosnya semak dan perdu di sana. Gerakannya semakin liar. Adegan itu terus berlangsung, namun belum ada satu kupu-kupu yang dapat
ditangkap. Sang pemuda mulai kelelahan. Nafasnya memburu, dadanya bergerak naik-turun dengan cepat. Sampai akhirnya ada teriakan, "Hentikan dulu anak muda. Istirahatlah."
Tampak sang Kakek yang berjalan perlahan. Tapi lihatlah, ada sekumpulan kupu-kupu yang berterbangan di sisi kanan-kiri kakek itu. Mereka terbang berkeliling, sesekali hinggap di tubuh tua itu.

"Begitukah caramu mengejar kebahagiaan? Berlari dan menerjang? Menabrak-nabrak tak tentu arah, menerobos tanpa peduli apa yang kau rusak?" Sang Kakek menatap pemuda itu. "Nak, mencari kebahagiaan itu seperti menangkap kupu-kupu. Semakin kau terjang, semakin ia akan menghindar. Semakin kau buru, semakin pula ia pergi dari dirimu."

"Namun, tangkaplah kupu-kupu itu dalam hatimu. Karena kebahagiaan itu bukan
benda yang dapat kau genggam, atau sesuatu yang dapat kau simpan. Carilah kebahagiaan itu dalam hatimu. Telusuri rasa itudalam kalbumu. Ia tak akan lari kemana-mana. Bahkan, tanpa kau sadari kebahagiaan itu sering datang sendiri."

Kakek Tua itu mengangkat tangannya. Hap, tiba-tiba, tampak seekor kupu-kupu
yang hinggap di ujung jari. Terlihat kepak-kepak sayap kupu-kupu itu, memancarkan keindahan ciptaan Tuhan. Pesonanya begitu mengagumkan, kelopak sayap yang mengalun perlahan, layaknya kebahagiaan yang hadir dalam hati. Warnanya begitu indah, seindah kebahagiaan bagi mereka yang mampu menyelaminya.

Mencari kebahagiaan adalah layaknya menangkap kupu-kupu. Sulit, bagi mereka
yang terlalu bernafsu, namun mudah, bagi mereka yang tahu apa yang mereka
cari. Kita mungkin dapat mencarinya dengan menerjang sana-sini, menabrak
sana-sini, atau menerobos sana-sini untuk mendapatkannya. Kita dapat saja
mengejarnya dengan berlari kencang, ke seluruh penjuru arah. Kita pun dapat
meraihnya dengan bernafsu, seperti menangkap buruan yang dapat kita santap
setelah mendapatkannya.

Namun kita harus belajar. Kita harus belajar bahwa kebahagiaan tak bisa didapat dengan cara-cara seperti itu. Kita belajar bahwa bahagia bukanlah sesuatu yang dapat di genggam atau benda yang dapat disimpan. Bahagia adalah udara, dan kebahagiaan adalah aroma dari udara itu. Kita belajar bahwa bahagia itu memang ada dalam hati. Semakin kita mengejarnya, semakin pula kebahagiaan itu akan pergi dari kita. Semakin kita berusaha meraihnya, semakin pula kebahagiaan itu akan menjauh.

Cobalah temukan kebahagiaan itu dalam hatimu. Biarkanlah rasa itu menetap dan abadi dalam hati kita. Temukanlah kebahagiaan itu dalam setiap langkah yang kita lakukan. Dalam bekerja, dalam belajar, dalam menjalani hidup kita. Dalam sedih, dalam gembira, dalam sunyi dan dalam riuh. Temukanlah bahagia itu, dengan perlahan, dalam tenang, dalam ketulusan hati kita.

Saya percaya, bahagia itu ada dimana-mana. Rasa itu ada di sekitar kita. Bahkan mungkin, bahagia itu "hinggap" di hati kita, namun kita tak pernah memperdulikannya. Mungkin juga, bahagia itu berterbangan di sekeliling kita, namun kita terlalu acuh untuk menikmatinya.

Aku memang orang yang bodoh. aku org yang tidak bisa bersabar. aku orang yg congkak seperti katamu..aku hanya bisa memberi pertengkaran², tanpa pernah bisa n mau mengerti, selalu meng "kambinghitam" kan...Tapi aku cuma pengen BAHAGIA, cuma itu aja. Maaf kalo terlalu banyak menuntut...
Loker di isi oleh : uphik @ 4:09 AM   0 comments
" BuY LovE "
Di sebuah daerah tinggal seorang saudagar kaya raya. Dia mempunyai seorang hamba sahaya yang sangat lugu - begitu lugu, hingga orang-orang menyebutnya si bodoh.

Suatu kali sang tuan menyuruh si bodoh pergi ke sebuah perkampungan miskin untuk menagih hutang para penduduk di sana. "Hutang mereka sudah jatuh tempo," kata sang tuan. "Baik, Tuan," sahut si bodoh. "Tetapi nanti uangnya mau diapakan?"
"Belikan sesuatu yang aku belum punyai," jawab sang tuan.

Maka pergilah si bodoh ke perkampungan yang dimaksud. Cukup kerepotan juga si bodoh
menjalankan tugasnya; mengumpulkan receh demi receh uang hutang dari para penduduk kampung. Para penduduk itu memang sangat miskin, dan pula ketika itu tengah terjadi kemarau panjang. Akhirnya si bodoh berhasil jua menyelesaikan tugasnya. Dalam perjalanan pulang ia teringat pesan tuannya, "Belikan sesuatu yang belum aku
miliki." "Apa, ya?" tanya si bodoh dalam hati. "Tuanku sangat kaya, apa lagi yang belum dia punyai?" Setelah berpikir agak lama, si bodoh pun menemukan jawabannya. Dia kembali ke perkampungan miskin tadi. Lalu dia bagikan lagi uang yang sudah dikumpulkannya tadi kepada para penduduk. "Tuanku, memberikan uang ini kepada kalian," katanya. Para penduduk sangat gembira. Mereka memuji kemurahan hati sang tuan. Ketika si bodoh pulang dan melaporkan apa yang telah dilakukannya, sang
tuan geleng-geleng kepala. "Benar-benar bodoh," omelnya.

Waktu berlalu. Terjadilah hal yang tidak disangka-sangka; pergantian pemimpin karena
pemberontakan membuat usaha sang tuan tidak semulus dulu. Belum lagi bencana banjir yang menghabiskan semua harta bendanya. Pendek kata sang tuan jatuh bangkrut dan melarat. Dia terlunta meninggalkan rumahnya. Hanya si bodoh yang ikut serta. Ketika tiba di sebuah kampung, entah mengapa para penduduknya menyambut mereka dengan
riang dan hangat; mereka menyediakan tumpangan dan makanan buat sang tuan.

"Siapakah para penduduk kampung itu, dan mengapa mereka sampai mau berbaik hati menolongku?" tanya sang tuan. "Dulu tuan pernah menyuruh saya menagih hutang kepada para penduduk miskin kampung ini," jawab si bodoh. "Tuan berpesan agar uang yang
terkumpul saya belikan sesuatu yang belum tuan punyai. Ketika itu saya berpikir, tuan sudah memiliki segala sesuatu. Satu-satunya hal yang belum tuanku punyai adalah cinta di hati mereka. Maka saya membagikan uang itu kepada mereka atas nama tuan. Sekarang tuan menuai cinta mereka."

"Let's take our opportunity to 'buy love' before it becomes too late, because everybody needs each other; in laugh and in sadness"
Loker di isi oleh : uphik @ 2:52 AM   0 comments
Uphik



Orang Biasa, Tinggal di Malang, Indonesia.

Loker Yang Terisi
Arsip Loker
Yang Ngintip

Sahabat

Statistik

Web Statistic

Trim's

Thanks to Blogger

Thanks For The Template

Trims Buat Header Yang Manis

Thanks for Redesigning and finishing this blog

© 2005 uphik
jUsT siMpL3 bLoG, It's aLL aBouT mE ... HopE aLL oF yOu LikE It....