Sunday, September 11, 2005
bE wIsE...
Suatu hari seorang bapak tua hendak menumpang bus.
Pada saat ia menginjakkan kakinya ke tangga, salah satu sepatunya terlepas dan jatuh ke jalan.
Lalu pintu tertutup dan bus mulai bergerak, sehingga ia tidak bisa memungut sepatu yang terlepas tadi. Lalu si bapak tua itu dengan tenang melepas sepatunya yang sebelah dan melemparkannya keluar jendela.

Seorang pemuda yang duduk dalam bus melihat kejadian itu, dan bertanya kepada si bapak tua, "Aku memperhatikan apa yang Anda lakukan Pak. Mengapa Anda melempakan sepatu Anda yang sebelah juga ?"
Si bapak tua menjawab,
"Supaya siapapun yang menemukan sepatuku bisa memanfaatkannya."

*******************************************************************************

Si bapak tua dalam cerita di atas memahami filosofi dasar dalam hidup - " jangan mempertahankan sesuatu hanya karena kamu ingin memilikinya atau
karena kamu tidak ingin orang lain memilikinya."

Kita kehilangan banyak hal di sepanjang masa hidup.
Kehilangan tersebut pada awalnya tampak seperti tidak adil dan merisaukan, tapi itu terjadi supaya ada perubahan positif yang terjadi dalam hidup kita.

Kalimat di atas tidak dapat diartikan kita hanya boleh kehilangan hal-hal jelek saja. Kadang, kita juga kehilangan hal baik.
Ini semua dapat diartikan: supaya kita bisa menjadi dewasa secara emosional dan spiritual, pertukaran antara kehilangan sesuatu dan mendapatkan sesuatu haruslah terjadi.

Seperti si bapak tua dalam cerita, kita harus belajar untuk melepaskan sesuatu. Tuhan sudah menentukan bahwa memang itulah saatnya si bapak tua kehilangan sepatunya. Mungkin saja peristiwa itu terjadi supaya si bapak tua nantinya bisa mendapatkan sepasang sepatu yang lebih baik.

" Satu sepatu hilang. Dan sepatu yang tinggal sebelah tidak akan banyak bernilai bagi si bapak. Tapi dengan melemparkannya ke luar jendela, mgk ada gelandangan yang membutuhkan. "

Berkeras mempertahankannya tidak membuat kita atau dunia menjadi lebih baik.
Kita semua harus memutuskan kapan suatu hal atau seseorang masuk dalam hidup kita, atau kapan saatnya kita lebih baik bersama yang lain.
Pada saatnya, kita harus mengumpulkan keberanian untuk melepaskannya.

" Semoga kita menjadi orang yg bijak "
Loker di isi oleh : uphik @ 5:19 AM  
3 Comments:
  • At 5:47 PM, Anonymous Anonymous said…

    wew....pantesan kemaren dapet sepatu sepasang paling punya si bapak yah :D

     
  • At 3:26 AM, Anonymous Anonymous said…

    "jangan mempertahankan sesuatu hanya karena kamu ingin memilikinya atau
    karena kamu tidak ingin orang lain memilikinya."

    apakah ini juga berlaku dalam rumah tangga? istri gak boleh dipertahankan yah :P

    *peace*

     
  • At 6:48 PM, Blogger uphik said…

    @reredeny
    wah wah selamat buat mbah ya..td pagi pake sepatu itu ya?? hihihiih..pantesan kok senyum2 mulu :P

    @yang-terlupakan
    thanx

    @yonky
    klo dalam rumah tangga beda dikit sih..
    klo dlm rumah tangga kan udah dipersatukan oleh agama, jd hrs dipikirkan baik2.hmmm, aku msh blm tau sih soalnya kan belum pernah berumah tangga, hehehehehe :D

     
Post a Comment
<< Home
 
 
Uphik



Orang Biasa, Tinggal di Malang, Indonesia.

Loker Yang Terisi
Arsip Loker
Yang Ngintip

Sahabat

Statistik

Web Statistic

Trim's

Thanks to Blogger

Thanks For The Template

Trims Buat Header Yang Manis

Thanks for Redesigning and finishing this blog

© 2005 uphik
jUsT siMpL3 bLoG, It's aLL aBouT mE ... HopE aLL oF yOu LikE It....