Saturday, February 25, 2006
Dimanakah Perhatianmu Tertuju ?
Seorang anak berlari lari mencari ibunya sambil menangis. Tangannya terluka sewaktu ia bermain di halaman rumahnya. Lukanya tidaklah parah. Ibunya membalut lukanya dengan tensoplas. Walaupun lukanya telah dibalut, ia tetap menunjukan wajah kesakitan. Ibunya berusaha membujuknya untuk berhenti mengeluh dan mengajaknya kembali bermain tetapi si anak tetap mengeluh sakit.

Setelah beberapa saat, ibunya memberinya sebuah permen lolipop kesukaan dia. Anak ini melonjak kegirangan melihat permen kesukaannya dengan secepet kilat, si anak meraih permen tersebut dan memakannya. Wajahnya tidaklah terlihat kesakitan lagi. Dia bahkan memegang permen tersebut dengan tangannya yang terbalut tensoplas. Perhatiannya telah teralih dari rasa sakit ke permen kesukaannya.

Sering kali tanpa kita sadari, kitapun seperti anak ini. Saat kita menghadapi persoalan dan rintangan hidup, seringkali perhatian kita terfokus pada problem kita tanpa kita melihat berkat-berkat yang sudah kita terima. Kita bahkan tidak menyadari berkat-berkat tersebut karena perhatian kita sepenuhnya tertuju pada problem kita dan rasa sakit yang kita hadapi. Bahkan sering kali kita menyalahkan masa lalu kita, lingkungan kita, ataupun situasi yang kita hadapi, tanpa menyadari kalau apa yang kita lakukan ini telah membuat kita kehilangan sukacita dan kebahagiaan kita.

Lain halnya bila perhatian kita tertuju pada berkat-berkat yang kita terima dan yang akan kita terima nantinya lewat problem dan masalah tersebut. Kita bisa belajar lebih banyak lagi, menjadi dewasa dan mengalami sendiri akan kasih Allah dan mukjizat mukjizat Allah dalam kehidupan kita. Kita bisa mengenal Allah lebih lagi secara pribadi. Kita bisa memperoleh pengalaman hidup lebih lagi untuk kita bagikan kepada yang lain, menjadi berkat buat saudara-saudari kita yang lain ataupun buat generasi berikutnya. Jika perhatian kita tertuju akan berkat-berkat dan hikmat yang kita peroleh, kita akan bisa menikmati hidup ini dengan lebih ringan dan penuh tawa.

Orang yang tidak pernah merasa puas/cukup (tidak bisa bersyukur) tidak akan pernah bahagia.
Loker di isi oleh : uphik @ 10:49 AM  
1 Comments:
  • At 1:27 AM, Blogger loper said…

    mungkin benar .... karena sifat dasar manusia adalah kurang :)

     
Post a Comment
<< Home
 
 
Uphik



Orang Biasa, Tinggal di Malang, Indonesia.

Loker Yang Terisi
Arsip Loker
Yang Ngintip

Sahabat

Statistik

Web Statistic

Trim's

Thanks to Blogger

Thanks For The Template

Trims Buat Header Yang Manis

Thanks for Redesigning and finishing this blog

© 2005 uphik
jUsT siMpL3 bLoG, It's aLL aBouT mE ... HopE aLL oF yOu LikE It....