Saturday, December 17, 2005
BinaTanG aTo ManuSia Kah KiTa ??
Hidup di Kota Besar seperti Jakarta kita di tuntut saling bersaing, karena tanpa itu kita akan kalah oleh kejamnya persaingan itu sendiri. Namun yang harus dipahami adalah dalam proses persaingan itu tidak akan pernah menemukan batas terakhir pencapaian.

Dan ketika persaingan semakin ketat akan membuat semua orang yang beriaing itu gelap mata dan akan banyak terjadi kekejian dan kekejaman baik yang diketahui maupun tidak, di sinilah kita masih memerlukan jiwa kemanusiaan dengan menepis jiwa kebinatangan kita, kita harus melihat hal yang terdalam di hati kita yaitu hati nurani yang tidak di miliki oleh binatang.

Ketika proses persaingan itu semakin ketat manusia akan menjadi binatang, ada yang seperti tikus merusak barang-barang yang di simpan manusia, dan ada yang seperti kucing yang berpura-pura jinak padahal pencuri di saat manusia lengah.

Di sebuah pasar swalayan misalnya kita akan saling berdempetan, tidak pernah merasa kasihan dengan orang yang di samping, depan dan belakang kita yang penting kita bisa menikmati belanja kita atau kita tidak merasa iba dengan memberikan sedikit uang kepada orang-orang yang menyerat pantatnya di jalanan, orang yang tidak mempunyai kaki, tangan bahkan panca indra yang lain, dan kita hanya menatap. Hanya menatap tanpa arti.

Begitu banyak permasalahan yang terjadi di kota besar, orang tua yang lupa memperhatikan anak-anaknya hingga anak-anaknya bebas berhubungan sex di rumah dengan pembantu atau temannya atau asyik bernarkoba ria. Suami yang full bekerja dari senin sampai jum’at bahkan sabtu minggu di jadwalkan meeting dengan relasi sehingga cintanya pada istri kering kerontang tanpa makna.

Cobalah kita perhatikan saat kit naik Bis kota, semua orang memandang kita aneh, mereka saling berebut kursi untuk duduk, tanpa peduli di samping dia adalah nenek tua atau ibu yang menggendong bayinya, pokoknya aku dapat kursi untuk duduk. Kalau kita lihat tidak lebih dari perbuatan ayam yang berebut beras, atau kucing berebut tulang dan itu lah cerminan kita manusia saat ini, jiwa-jiwa kemanusiaan kita sudah hampir punah bahkan mungkin hlang lenyap yang hadir adalah jiwa kebinatangan.



Coba anda perhatikan tingkah polah manusia baik di bis kota maupun diangkot, jiwa-jiwa kebinatangan itu begitu tampak jelas. Wanita-wanita yang mempertontonkan auratnya seakan-akan tidak ada lagi kain di pasar, dan laki-laki yang memandang dengan tatapan binatang kepada mereka. Kemudian ada juga Wanita-wanita bersikeras melindungi martabatnya dari tangan-tangan jahil, sementara tangan-tangan jahil laki-laki terus saja bekerja demi melancarkan libido sexnya.

Cobalah kembalikan hati nurani kita, lihat apa kata-katanya pastilah ia menyarakan yang terbaik pada anda, dia menyarakan kepada nada untuk tidak memperturutkan nafsu kebinatangan anda dan hati nuranilah yang akan membuat anda manusia sesungguhnya. Anda akan memiliki cinta, kasih sayang dan kerinduan. Anda akan damai dalam pelukan iman.
Dan ingin di sebut manusia maka lihtlah hati nurani anda, dengar setiap nasihatnya dan laksanakanlah karena dialah yang membuat anda berbeda dengan binatang.
Loker di isi oleh : uphik @ 5:52 PM  
0 Comments:
Post a Comment
<< Home
 
 
Uphik



Orang Biasa, Tinggal di Malang, Indonesia.

Loker Yang Terisi
Arsip Loker
Yang Ngintip

Sahabat

Statistik

Web Statistic

Trim's

Thanks to Blogger

Thanks For The Template

Trims Buat Header Yang Manis

Thanks for Redesigning and finishing this blog

© 2005 uphik
jUsT siMpL3 bLoG, It's aLL aBouT mE ... HopE aLL oF yOu LikE It....