Thursday, August 11, 2005
Cinta itu seperti menunggu Bis
Ada sebuah kisah menarik yang pernah dikirimkan seorang rekan kepada saya, tentang Bis dan Cinta. Apa hubungannya?! Hm...kalo kamu mau tau, baca aja. Terus...renungi, sungguh tersimpan sejuta makna di dalamnya. Kisah ini dikirimkan ketika saya tengah dilanda kebimbangan terhadap keputusan yang telah saya buat, sungguh suatu kebetulan! Dari kisah ini pula, jujur, saya baru dapat menemukan sebuah hakikat dari cinta yang selama ini saya cari. Semoga, setelah membacanya, anda pun mampu menangkap maksud yang ingin penulis sampaikan.

Begini ceritanya... (kayak KISMIS aja! :p)

Sebuah bis datang, dan kau bilang,
"Wah...terlalu sumpek dan panas, nggak bisa duduk nyaman nih! Aku tunggu bis berikutnya saja"

Kemudian, bis berikutnya datang. Kamu melihatnya dan berkata,
"Aduh bisnya kurang asyik ah! Mana dah ringsek lagi...! Nggak mau ah..."

Bis selanjutnya datang, cool dan kamu berminat, tapi dia seakan-akan tidak melihatmu bahkan melewatimu begitu saja.

Bis keempat berhenti tepat di depanmu. Bis itu kosong, cukup bagus, tapi kamu bilang,
"Nggak ada AC nih, gue bisa kepanasan". Maka kamu membiarkan bis keempat itu pergi begitu saja...

Waktu terus berlalu, kamu mulai sadar bahwa kamu bisa terlambat pergi ke kantor. Ketika bis kelima datang, kamu sudah tak sabar, kamu langsung melompat masuk ke dalamnya. Setelah beberapa lama, kamu akhirnya sadar kalau kamu salah menaiki bis. Bis tersebut jurusannya bukan yang ingin dituju!

Dan, kamu baru sadar telah menyiakan waktumu sekian lama...

Moral dari cerita ini, sering kali seseorang menunggu orang yang benar-benar 'ideal' untuk menjadi pasangan hidupnya. Padahal tidak ada orang yang 100% memenuhi keidealan kita. Dan kamu pun sekali-kali tidak akan pernah bisa menjadi 100% sesuai keinginan dia.

Tidak ada salahnya memiliki persyaratan untuk 'calon', tapi tidak ada salahnya juga memberi kesempatan kepada yang berhenti di depan kita. Tentunya dengan jurusan yang sama seperti yang kita tuju. Apabila ternyata di kemudian hari memang tidak cocok, apa boleh buat... toh kamu pun masih bisa berteriak 'Kiri !' dan keluar dengan sopan.

Maka, memberi kesempatan pada yang berhenti di depanmu, semuanya bergantung pada keputusanmu. Daripada kita harus jalan kaki sendiri menuju kantor, dalam arti menjalani hidup ini tanpa kehadiran orang yang dikasihi.

Cerita ini juga berarti, kalau kamu benar-benar menemukan bis yang kosong, kamu sukai dan bisa kamu percayai, dan tentunya sejurusan dengan tujuanmu, kamu harus dapat berusaha sebisamu untuk menghentikan bis tersebut tepat di depanmu. Untuk dia beri kesempatan kamu masuk ke dalamnya. Karena menemukan yang seperti itu adalah suatu berkah yang sangat berharga dan sangat berarti. Bagimu sendiri, dan juga baginya.

Nah, bis seperti apakah yang sedang kamu tunggu?
Loker di isi oleh : uphik @ 8:07 PM  
1 Comments:
  • At 6:36 AM, Blogger loper said…

    Busnya berhenti, jelek memang, tapi saat itu bis itu berhenti tepat di depanmu .. sesak tapi kamu masih bisa naik ... karena masih tersisa satu pijakan disana untuk dinaiki ... naik apa enggak ya?

     
Post a Comment
<< Home
 
 
Uphik



Orang Biasa, Tinggal di Malang, Indonesia.

Loker Yang Terisi
Arsip Loker
Yang Ngintip

Sahabat

Statistik

Web Statistic

Trim's

Thanks to Blogger

Thanks For The Template

Trims Buat Header Yang Manis

Thanks for Redesigning and finishing this blog

© 2005 uphik
jUsT siMpL3 bLoG, It's aLL aBouT mE ... HopE aLL oF yOu LikE It....